Sejarah Badminton (Bulu Tangkis)
Asal-usul Permainan
Bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu olahraga raket yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Permainan ini diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu di beberapa negara seperti Tiongkok, India, dan Yunani kuno. Bentuk awal dari badminton dikenal dengan berbagai nama, salah satunya adalah permainan “Poona” yang berasal dari India. Pada masa penjajahan Inggris di India pada abad ke-19, para perwira Inggris melihat permainan ini dan kemudian membawanya pulang ke Inggris. Dari situlah permainan ini mulai berkembang secara modern.
Perkembangan di Inggris
Pada tahun 1873, permainan ini pertama kali dimainkan secara resmi di Badminton House, sebuah rumah besar milik Duke of Beaufort di Inggris. Dari tempat inilah nama “badminton” kemudian digunakan hingga sekarang. Tahun 1893, dibentuklah Badminton Association of England (BAE) yang menjadi organisasi pertama yang menyusun peraturan resmi permainan ini. BAE juga menjadi penyelenggara kejuaraan pertama di dunia, yaitu All England Open Badminton Championships, yang hingga kini masih menjadi salah satu turnamen bergengsi di dunia badminton.
Perkembangan di Dunia dan Indonesia
Badminton mulai menyebar ke seluruh dunia pada abad ke-20. Federasi internasionalnya, International Badminton Federation (IBF), didirikan pada tahun 1934 dengan anggota awal dari sembilan negara. Pada tahun 1992, olahraga ini resmi dipertandingkan dalam ajang Olimpiade Barcelona, yang menandai puncak pengakuan global terhadap badminton.
Di Indonesia sendiri, bulu tangkis mulai dikenal sekitar tahun 1930-an dan semakin populer setelah kemerdekaan. Pada tahun 1951, dibentuklah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai wadah resmi pengelolaan olahraga ini. Sejak saat itu, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kuat dalam dunia bulu tangkis dengan banyak mencetak juara dunia seperti Rudy Hartono, Susi Susanti, Taufik Hidayat, hingga ganda putra legendaris seperti Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.
Comments
Post a Comment